Navigasi
darat merupakan ilmu praktis.
Kemampuan bernavigasi dapat terasah jika sering berlatih. Pemahaman teori dan
konsep hanyalah faktor yang membantu, dan tidak menjamin jika mengetahui
teorinya secara lengkap, maka kemampuan navigasinya menjadi tinggi.
Dalam mendaki
naik gunung, ada pengetahuan dasar khususnya menyangkut navigasi darat atau
peta-kompas yang harus dimiliki seorang pendaki. Peralatan navigasi standar
yang harus dibawa saat mendaki gunung adalah peta, kompas, dan altimeter. Dalam
arti populer, peta adalah representasi bentuk bentang bumi yang dicetak di
kertas.
Peta sendiri ada
banyak ragamnya, sesuai keperluan. Namun peta yang bermanfaat bagi pendaki
gunung adalah topografi, peta yang menggambarkan bentuk-bentuk dan kondisi
permukaan bumi. Dalam melihat peta, perhatikan skala atau perbandingan jarak
dengan jarak sebenarnya. Skala peta dapat ditunjukkan dalam angka (misalnya
1:250.000) atau dalam bentuk garis. Untuk itu, jangan menggunakan fotokopi peta
yang diperbesar atau diperkecil ukurannya.Selain
membingungkan penghitungan jarak, pembesaran peta tidak menunjukkan akurasi
relief bumi. Ada
baiknya, pendaki lebih dahulu mempelajari makna le-genda (simbol konvensional)
dan kontur-garis penunjuk relief bumi-yang ada di peta. Penjelasan legenda
selalu ada di bagian bawah peta. Dengan membaca kontur, dapat dibayangkan
kondisi medan
sebenarnya. Garis-garis kontur bersisian rapat menunjukkan medan yang curam, bila jarang berarti
medannya landai.